Gambar Sampul PRAKARYA · Bab VII Budidaya Ternak Unggas Pedaging
PRAKARYA · Bab VII Budidaya Ternak Unggas Pedaging
Suci Paresti, Dewi Sri Handayani N., Erny Yuliani, Hadi Saputro, Yudia Putri Anne, Ayat Suryatna, Kamin Sumardi, Irma Isnafia Arief, dan Atat Siti Nurani

24/08/2021 16:24:49

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

236

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Prakarya

237

A. Budidaya untuk

Mencapai Ketahanan

Pangan

B. Kewirausahaan Budidaya

Unggas Pedaging

C. Mengenal Unggas

Pedaging

G. Perencanaan

Wirausaha di Bidang

Budidaya Unggas

Pedaging

BUDIDAYA

238

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

A.

Budidaya untuk

Mencapai Ketahanan

Pangan

B.

Kewirausahaan

Budidaya Unggas

Pedaging

C.

Mengenal Unggas

Pedaging

D.

Budidaya Unggas

Pedaging

Wirausaha

Produk Budidaya

Unggas Pedaging

Pr

oduk Hasil Budidaya

Unggas Pedaging

F

.

Praktek Usaha

Unggas Pedaging

G

. Perencanaan

Wirausaha di Bidang

Budidaya Unggas

Pedaging

Peta Materi

Prakarya

239

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

Memahami peran usaha budidaya untuk mencapai ketahanan pangan

Memahami jenis dan ciri-ciri unggas

Mengindentifikasi jenis-jenis unggas pedaging yang ada di wilayah setempat

berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.

Memahami teknik budidaya unggas pedaging dan produk budidaya yang

dihasilkan

Mempraktikan budidaya unggas pedaging

Membuat rencana wirausaha budidaya unggas pedaging berdasarkan sumber

daya yang di wilayah sekitar

Mempraktikan wirausaha di bidang ternak unggas pedaging

BAB VII

Wirausaha Produk-Produk

Budidaya Ternak Unggas Pedaging

Tujuan Pembelajaran

240

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

A.

Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan

Indonesia adalah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan

pangan pun tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan menjadi persoalan

penting bagi Bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan akan meningkat seiring

pertambahan jumlah penduduk. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan

secara serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat

terwujud.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan bahwa

ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah

tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang

cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan

seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama

dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan pangan dalam jumlah yang

cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan

yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat.

Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi maka

pangan harus harus tersedia dan terdistribusi dengan baik dari produsen

hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama untuk

ketercapaian ketahanan pangan.

Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi

pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan

produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan

yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi

sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat

diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek

pemasaran.

Bahan pangan penting selain mak

anan pokok sumber karbohidrat adalah

ikan, daging, telur, dan susu yang merupakan sumber protein hewani bagi

manusia. Total jumlah bahan pangan sumber protein hewani yang dikonsumsi

masyarakat masih berfluktuasi pada 2011-2013. Salah satu faktor yang

mempengaruhi jumlah bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat

adalah ketersediaan dan harga bahan pangan. Harga bahan pangan akan

semakin mahal jika ketersediaan semakin terbatas. Konsumsi protein hewani

dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang tubuh dan

kecerdasan manusia, terutama anak-anak.

Tabel 1. Konsumsi per kapita (g) bahan pangan

sumber protein hewani

Jenis bahan

pangan

Tahun

2011

2012

2013

Ikan

7.84

7.67

7.45

Daging

2.76

3.17

2.43

Telur dan susu

3.16

2.98

3.08

Jumlah

13.75

13.81

12.95

Sumber: BPS, 2014

Prakarya

241

Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil

hasilnya. Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau

ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya.

Budidaya ternak adalah satu usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan.

Salah satu usaha budidaya peternakan adalah budidaya ternak unggas

pedaging atau petelur yang ditujukan untuk memproduksi daging atau

telur serta produk sekunder lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat. Usaha budidaya ternak unggas yang intensif sangat diperlukan

untuk meningkatkan produksi pangan daging dan telur.

B.

Kewirausahaan Bidang Budidaya Unggas

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa pangan

merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya

merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen

dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber

daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya mampu

memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.

Pemenuhan kebutuhan pangan dengan cara memproduksi pangan sendiri

adalah lebih penting daripada hanya mengimpor pangan dari negara asing.

Usaha memproduksi pangan sendiri telah membuka peluang berwirausaha

bidang budidaya. Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging

sangat besar karena daging adalah pangan pokok sebagai salah sumber

utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat.

Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar.

Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha

meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu

usaha untuk memproduksi pangan, khususnya daging.

Sebagai contoh, konsumsi daging ayam pada tahun 2012 mencapai 53%

dari konsumsi daging di Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari sapi,

domba, kelinci, dan ternak lainnya. Konsumsi daging diperkirakan akan terus

Tugas 1

Sumber protein tidak hanya bahan pangan hewani, seperti daging dan telur,

tapi juga sumber protein nabati. Cobalah kamu cari dari berbagai sumber

kelebihan dan kekurangan protein hewani dibandingkan dengan protein

nabati!

242

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan

konsumsi daging unggas juga didorong oleh harga daging unggas yang lebih

terjangkau, disukai konsumen semua umur, mudah didapat, penyerbarannya

mencakup seluruh wilayah Indonesia, serta dapat diolah menjadi berbagai

jenis makanan.

Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging sangat besar

karena kebutuhan daging unggas untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat

tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas

pedaging sangat menarik. Agar kamu dapat melakukan wirausaha di bidang

usaha ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu kamu harus mengenal

jenis unggas dan teknik budidaya unggas pedaging.

Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran

produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu

harus memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan.

Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan.

Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk

yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah

produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan

dapat diterima oleh pasar, buatlah produk budidaya yang kamu hasilkan lebih

baik dari produk sejenis yang sudah ada, misalnya dari sisi kebersihan produk

budidaya.

Perlu kamu perhatikan bahwa produk budidaya unggas pedaging berfungsi

sebagai pangan. Dalam proses produksi yang dilakukan harus mengacu pada

cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat menghasilkan pangan yang

sehat dan higienis.

Dalam pembelajaran di kelas X dan kelas XI kamu sudah mendapatkan

pembelajaran tentang sikap dalam berwirausaha. Pengamalan sikap-sikap

tersebut akan mendorong keberhasilan wirausaha yang dilakukan.

Prakarya

243

C.

Mengenal Unggas Pedaging

1.

Jenis-jenis unggas pedaging

Cobalah perhatikan lingkungan di sekitarmu! Unggas apakah sajakah

yang kamu temui? Hewan unggas merupakan sumber protein dan

lemak untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Unggas adalah hewan

ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki yang bersisik.

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-

burungan. Ciri-ciri lain dari unggas adalah memiliki sayap dan paruh

serta bulu pada tubuh permukaan tubuhnya. Berdasarkan produk yang

dihasilkan, unggas dibagi menjadi unggas pedaging, unggas petelur,

serta unggas pedaging-petelur.

Tugas 2

1.

Cobalah lakukan observasi di wilayah tempat tinggalmu! Apakah sudah ada

y

ang melakukan budidaya unggas? Jika sudah ada, lanjutkan pengamatan

untuk mengetahui jenis unggas pedaging yang dibudidayakan!

2.

Lakuk

anlah survei pasar pada produk hasil budidaya unggas pedaging!

Amatilah produk unggas pedaging yang dijual di pasar. Kamu juga dapat

melakukan survei dengan mewawancarai konsumen, seperti Ibu rumah

tangga. Tanyakan pada mereka tentang produk unggas pedaging yang

mereka sukai, misal dari sisi kebersihan produk unggas pedaging yang

mereka harapkan. Selanjutnya, coba kamu pikirkan bagaimana membuat

produk unggas pedaging yang akan kamu hasilkan lebih disukai oleh

konsumen!

3.

Pelajar

ilah melalui berbagai sumber tentang prinsip budidaya ternak untuk

menghasilkan pangan sehat dan higienis! Carilah berbagai peraturan

perundangan tentang budidaya ternak/unggas!

4.

Pelajar

ilah kembali sikap-sikap yang menentukan berwirausaha! Sikap

sosial yang mendorong keberhasilan wirausaha antara lain: jujur,

percaya diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerjasama, gotong royong,

bertoleransi, disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam

wirausaha perlu ditumbuhkan dalam diri sendiri.

5.

Cobalah k

amu pikirkan dan diskusikan dengan teman-teman sekelas

mengenai peluang wirausaha budidaya ternak unggas pedaging.

Lakukanlah secara berkelompok! Bahaslah peluang tantangan wirausaha

ternak unggas pedaging di daerah sekitarmu! Tumbuhkanlah motivasi

internal dan kepeduliaan terhadap lingkungan dalam menggali informasi

tentang keberagaman produk budidaya dan wirausaha di bidang ternak

unggas pedaging!

244

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Jenis unggas pedaging sama dengan unggas petelur. Cobalah kamu

amati jenis-jenis unggas pedaging apa saja yang ada di sekitar? Amati

ciri-ciri unggas yang ada di sekitarmu!

Unggas pedaging adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan

daging. Jenis unggas pedaging antara lain adalah ayam, bebek/itik,

enthog, angsa, dan burung puyuh.

Tugas 3

1.

Catatlah jenis-jenis unggas pedaging yang ada di sekitarmu!

2.

Car

ilah dari berbagai sumber tentang ciri-ciri masing-masing unggas!

Gambar 7.1

Berbagai jenis unggas pedaging

Ayam

Burung puyuh

Entok

Sumber: http://far71.wordpress.com/2011/08/28/

fakta-itik/

Itik

Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.

php/subblog/read/2014/2768/Stok-Daging-

Bebek-Kosong/2579

Prakarya

245

a.

Ayam

Ayam adalah jenis unggas pedaging yang paling diminati oleh

masyarakat. Ayam pedaging memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ukuran

badan besar, pertumbuhan cepat, berdaging, memiliki temperamen

tenang dan lamban, serta kaki berbulu. Jenis ayam pedaging terdiri

dari ayam ras pedaging (Broiler), ayam ras petelur afkir, ayam jantan

ras petelur, ayam induk petelur, ayam induk pedaging, dan ayam

bukan ras.

b.

Ayam Bukan Ras

Ayam bukan ras disebut juga ayam kampung yang tersebar di

wilayah Indonesia sehingga namanya memakai nama suatu daerah,

misal ayam kedu, ayam nunukan, atau ayam sentul. Ayam kampung

merupakan hasil domestifikasi ayam hutan.

c.

Ayam Ras Pedaging (

Broiler

)

Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak dikon

-

sumsi oleh masyar

akat. Ayam ras pedaging memiliki jaringan ikat

yang lunak dan berwarna putih. Ayam ini dipelihara selama 5-7

minggu lalu dipotong. Ukuran ayam ras pedaging berkisar antara

1.3-1.5 kg/ekor.

d.

Ayam Ras Petelur Afkir

Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah habis

masa bertelurnya. Ayam ras afkir petelur berumur sekitar 20 bulan

dengan berat 2.0-2.5 kg/ekor. Kepadatan jaringan ikat ayam ini

tergolong baik, namun memiliki kualitas daging yang rendah karena

kandungan lemak yang tinggi. Ayam ras petelur dapat berasal dari

tipe ringan atau tipe medium.

e.

Ayam Jantan Ras Petelur

Jenis ayam jantan ras petelur adalah ayam petelur yang berkelamin

jantan. Ayam jantan ras petelur dipelihara utnuk diambil dagingnya.

Harga bibit ayam jangan ras petelur lebih murah dan petumbuhannya

tergolong cepat.

f.

Ayam Induk Petelur

Ayam induk petelur adalah ayam ras betina dan jantan penghasil

telur bibit untuk ditetaskan menjadi bibit ayam. Karkas yang

dihasilkan oleh ayam induk petelur keras, kulit kuat, mengandung

banyak lemak di bawah kulit.

246

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

g.

Ayam Induk Pedaging

Ayam induk pedaging adalah ayam induk yang menghasilkan telur

untuk ditetaskan menjadi ayam pedaging. Ayam ini terdiri atas

ayam induk betina dan ayam induk jantan. Ayam induk pedaging

mengandung banyak lemak di bawah kulit.

h.

Itik

Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki memiliki

pertumbuhan yang cepat dan badan berukuran besar. Terdapat tiga

jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat, yaitu: itik Alabio, itik

Mojosari, itik Bali, dan entok

i.

Itik alabio

Itik alabio yang dijadikan pedaging dapat berkelamin betina atau

jantan.

Berat badan dewasa untuk betina adalah 1.4 kg dan jantan

1.5 kg.

j.

Itik Mojosari

Itik pedaging Mojosari dapat berkelamin jantan atau betina. Berat

badan itik dewasa dapat mencapai 1.4-1.5 kg

k.

Itik Bali

Itik Bali memiliki leher lebih pendek. Bobot itik Bali jantan dan betina

dapat mencapai 1.5 kg.

l.

Itik Manila (Entok)

Entok ditandai oleh gerakan yang lamban, posisi badan mendatar,

sayap lebar sehingga dapat terbang. Entok memililki berat badan

yang mencapai 4 kg.

m.

Burung Puyuh

Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial

untuk diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh

memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih.

Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk.

2.

Mengenal Produk Budidaya Ternak Unggas Pedaging

Budidaya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk meng

-

hasilkan pr

oduk budidaya ternak berupa daging sehingga dikenal daging

ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.

Prakarya

247

Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara

digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan

cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan

makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan

baku adalah sosis, nugget, burger, dan rolade.

Gambar 7.2

Daging sebagai produk utama dari unggas budidaya unggas pedaging

Daging itik

Sumber: http://www.bebeja.com/tingkatkan-kualitas-

daging-itik-afkir/

Daging puyuh

Sumber:

Daging ayam

Sumber: Cybex.deptan.go.id

248

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam

pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam

setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ

dalam, sedangkan non karkas (offal) adalah bagian tubuh ayam yang

layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya

dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk.

Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:

a.

Ay

am utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki,

darah, bulu, dan organ dalamnya

b.

ay

am potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh

ayam.

c.

Ay

am tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya,

seperti ayam fillet dan ayam giling fillet. Harga ayam yang difillet dan

digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.

Gambar 7.3

Bentuk-bentuk produk ayam pedaging

Ayam tanpa tulang

Sumber:

Ayam utuh

Sumber:

Ayam potong bagian sayap

Sumber: www.afco.co.id

Prakarya

249

Potongan ayam terdiri terdiri atas:

a.

Kepala: nilai ekonomis bag

ian kepala rendah. banyak digunakan

untuk membuat hidangan di restoran, misalnya

soup

.

b.

Sa

yap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian

sayap, lebih banyak mengandung tulang daripada daging, namun

harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat disukai

oleh konsumen

c.

Dada: ter

diri atas dada tanpa tulang dan fillet serta kandungan

proteinnya sangat tinggi. Bagian fillet lebih mahal daripada dada

tanpa tulang.

d.

Paha: t

erdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh

konsumen

e.

Kak

i: banyak digunakan untuk membuat soup

f.

Punggung: bag

ian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga

cocok untuk dijadikan soup atau bahan pembuat kaldu untuk

dicampur dengan bahan makanan lainnya.

Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian

tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau

bagian kepala.

Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam pedaging,

seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua

jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama

atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah

berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk

organic.

Sumber: http://www.recipetips.com/kitchen-tips/t--1089/cutting-up-chicken.asp

Gambar 7.4

Berbagai potongan ayam pedaging

250

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

3.

Mensyukuri Keberagaman Produk Budidaya dan

W

irausaha di Bidang Unggas Pedaging Sebagai

Anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa

Daging yang berasal dari unggas pedaging merupakan sumber protein

dan lemak hewani yang lebih murah dan mudah didapatkan. Berbagai

jenis unggas pedaging hidup di sekitar kita. Secara alami unggas pedaging

untuk berkembang biak dengan telur. Dengan membudidayakannya,

unggas akan menghasilkan daging yang lebih banyak. Semua adalah

rahmat dari Yang Mahakuasa kepada manusia sehingga sudah seharus

manusia mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.

Sumber: www.afco.co.id

Sumber: http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/

cybermed/detail.

Sumber: www.afco.co.id

Sumber: http://optinisstic.blogspot.com/2012/05/

kolesterol-kolesterol-dan-makanan.html

Gambar 7.5

Berbagai produk sampingan ayam pedaging yang layak dikonsumsi

Prakarya

251

D.

Budidaya Unggas Pedaging

Budidaya unggas pedaging merupakan usaha pengelolaan sumber daya

hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya

unggas pedaging dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan

mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas

pedaging serta teknik budidaya unggas pedaging.

1.

Sarana dan Peralatan

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging

terdiri dari kandang, peralatan dalam kandang, bibit ayam, pakan, obat-

obatan, serta vitamin.

a.

Kandang

Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi

ternak dari iklim buruk, seperti hujan, panas, dan angin. Kandang

memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas

karena unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan

lebih efisien. Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan

pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit

unggas. Fungsi kandang sangat ditentukan oleh cara memelihara

hewan unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu:

1)

Pemelihar

aan secara ekstensif: unggas dipelihara dengan cara

dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja sehingga

kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tidur di malam

hari dan bertelur untuk unggas petelur.

2)

Pemelihar

aan secara semi intensif: unggas dipelihara dengan cara

dilepas dan dikandangkan sehingga sebagian pakan disediakan

oleh peternak dan sebagian lagi dicari sendiri oleh unggas.

Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan bertelur serta

tempat makan.

3)

Pemelihar

aan secara intensif: pemeliharaan unggas dengan cara

dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan

unggas dipenuhi peternak. Kandang berfungsi sebagai tempat

istirahat, makan dan minum, berterlur, serta tempat pengobatan.

Semua aktivitas unggas yang dipelihara secara intensif dilakukan

dalam kandang.

Kandang juga ditujukan untuk memberikan tempat tinggal yang

nyaman bagi unggas untuk tumbuh dan berkembang serta bertelur.

Kandang memudahkan pemeliharaan unggas, seperti memberikan

pakan dan obat-obatan.

252

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Dalam budidaya ayam pedaging pemilihan lokasi harus dilakukan

sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam pedaging

adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan

bersifat menetap.

Kandang dapat dibuat dengan bahan yang murah, seperti kayu dan

bambu, namun harus kuat. Syarat kandang untuk unggas pedaging

adalah:

1)

Temper

atur kandang berkisar antara 32,2–35°C,

2)

Kelembaban udara ber

kisar antara 60–70%,

3)

Tersedia lampu pener

angan dan atau pemanasan kandang

4)

Mendapa

t sinar matahari pagi yang cukup

5)

Memilik

i sirkulasi udara yang baik

6)

Kandang harus bersih

7)

Memilik

i kontruksi yang kuat

8)

Memilik

i wadah pakan, minum, dan obat-obatan

Menurut sistemnya kandang dapat dikelompokkan menjadi:

1)

Kandang ba

ttery, yaitu kandang yang berbentuk kotak dan

bersambungan antara satu dengan yang lainnya, dapat

bertingkat atau satu tingkat saja. Keuntungan kandang battery

adalah dapat menghindari kanibalisme di antara unggas,

menghemat pakan, dan mengurangi penularan penyakit,

sedangkan kelemahannya adalah diperlukan biaya yang tinggi

untuk membangun kandang dan ayam kurang bergerak

2)

Kandang

postal, yaitu kandang berlantai rapat dan biasanya

menggunakan litter. Keuntungan kandang postal adalah mudah

dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah litter harus sering

diganti dan tingkat kanibalisme yang tinggi serta sulit mengawasi

kesehatan individu unggas.

Sistem kandang berdasarkan bangunannya terdiri diri:

1)

Sist

em

Litter

Kandang sist

em

litter

adalah kandang memiliki alas lantai yang

berfungsi untuk menyerap air. Bahan liter dapat digunakan

adalah sekam, potongan jerami, atau ampas tebu.

2)

Sistem S

angkar

Kandang dibua

t berbentuk kurungan. Kadang-kadang jika

diperlukan dibuat bertingkat.

Prakarya

253

3)

Sistem Umbaran

Kandang umbar

an adalah kandang yang dilengkapi dengan

umbaran.

Jenis kandang berdasarkan alas lantainya (

litter

) dibagi menjadi tiga

yaitu:

1)

Kandang dengan lan

tai

litter

, kandang ini dibuat dengan lantai

yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi. Kandang dengan

lantai liter diterapkan pada kandang sistem koloni

2)

Kandang dengan lan

tai kolong berlubang, memiliki lantai yang

terbuat dari kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya.

Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam

dan langsung ke tempat penampungan

Gambar 7.6

Sistem kandang ayam

Kandang sangkar

Sumber: kandangumbaran.blogspot.com

Kandang umbaran

Sumber:ternakabbas.blogspot.com

Kandang liter

Sumber: www.central-bangkok-fam.com

254

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

3)

Kandang dengan lantai campuran

litter

dengan kolong ber

-

lubang, dengan per

bandingan 40% luas lantai kandang untuk

alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri

atas 30% di kanan dan 30% di kiri).

Berdasarkan jumlah unggas yang menempati, kandang

dikelompokkan menjadi:

1)

Kandang tunggal (k

andang individual): satu kandang ditempati

oleh satu ekor

2)

Kandang ganda: sa

tu kandang ditempati oleh 2-10 ekor

3)

Kandang koloni, sa

tu kandang untuk banyak ayam kandang

Kandang koloni banyak digunakan dalam budidaya unggas

pedaging secara komersial.

Sumber: http://ditjennak.pertanian.go.id/berita-252-cara-aman-tangani-litter-unggas.html

Gambar 7.7

Liter untuk perlengkapan kandang ayam pedaging

Tugas 4

Cobalah kamu amati bagaimanakah kandang yang digunakan dalam budidaya

unggas pedaging yang di wilayah sekitar tempat tinggalmu! Lakukan secara

berkelompok dan catat hasil pengamatanmu!

Prakarya

255

b.

Peralatan Lainnya

Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini:

1)

Tempa

t Bertengger

Tempa

t bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat

2)

Tempa

t Makan, Minum dan Grit

Tempa

t makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang

cukup. Dapat terbuat dari bambu, alumunium atau bahan

lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

Sumber: http://www.indonetwork.co.id/bioplast_unggul/prod

Gambar 7.8

Peralatan yang harus ada dalam kandang ayam

Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.php/subblog/read/2014/2821/Pengusaha-

Unggas-Mengeluh-Minta-Pemerintah-Tekan-Harga-DOC-Ayam/2829

Gambar 7.9

Day old chicken

(bibit ayam pedaging)

256

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

c.

Bibit

Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit

unggas. Misal untuk ayam, bibit yang digunakan yang digunakan

disebut DOC (

Day Old Chicken

)/ayam umur sehari. Bibit unggas

pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar

yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat

badan minimal 37 g/ekor untuk ayam.

Bibit unggas

pedaging y

ang dipelihara harus bebas dari penyakit

unggas, misalnya

Avian Influenza, Newcastle Disease

(ND)

, Infectious

Laryngotracheitis, Fowl Cholera, Fowl Fox, Fowl Typhoid, Infectious

Bursal Disease, Marek Disease, Avian Mycoplasmosis (M. Gallisepticum),

Avian Chlamydiosis, Avian Encephalomyelitis, Swollen Head Syndrome,

dan

Infectious Coryza.

Persyaratan bibit DOC lainnya adalah:

1.

Anak a

yam (DOC ) berasal dari induk yang

sehat

2.

Bulu tampak halus dan penuh serta baik

per

tumbuhannya

3.

Tidak t

erdapat kecacatan pada tubuhnya

4.

Anak a

yam mempunyai nafsu makan yang

baik

5.

Ukur

an badan normal, yaitu mempunyai

berat badan antara 35-40 gram

6.

Tidak ada tinja di dubur

nya

Tugas 5

Kamu perlu mengenal gejala berbagai penyakit pada ternak unggas

sehingga memudahkan mengenali unggas yang sehat dan yang sakit.

Cobalah cari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan serta cara

pengendaliaannya! Lengkapi jhasil pengamatana dengan foto dan gambar

gejala yang dialami oleh unggas yang sakit!

Prakarya

257

d.

Pakan

Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung

nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang

baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga

dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.

Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan

sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu

pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-

3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan

mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam.

Tabel 1. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode starter

Bahan

Nilai

Satuan

Kadar air

Maksimum 14

%

Protein kasar

Minimum 19.0

%

Lemak kasar

Maksimum 7.4

%

Serat kasar

Maksimum 6

%

Abu

Maksimu 8

%

Kalsium (Ca)

0.9-1.2

%

Phospor (P) total

0.6-1.0

%

Energi termetabolis

Minimum 2900

Kkal/kg

Aflatoksin

Maksimum 50

μg/kg

Lisin

Minimum 1.10

%

metionin

Minimum 0.4

%

Metionin + sistein

Minimum 0.6

%

Tabel 2. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode finisher

Bahan

Nilai

Satuan

Kadar air

Maksimum 14

%

Protein kasar

Minimum 18.0

%

Lemak kasar

Maksimum 8

%

Serat kasar

Maksimum 6

%

Abu

Maksimu 8

%

Kalsium (Ca)

0.9-1.2

%

Phospor (P) total

0.6-1.0

%

Energi termetabolis

Minimum 2900

Kkal/kg

Aflatoksin

Maksimum 50

μg/kg

Lisin

Minimum 0.9

%

metionin

Minimum 0.3

%

Metionin + sistein

Minimum 0.5

%

258

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Bahan baku pakan boleh menggunakan bahan-bahan lokal atau

impor  Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak

unggas antara lain: dedak padi, gabah, biji jagung, bungkil kedelai,

biji sorgum, tepung ikan, atau bahan-bahan sisa limbah pertanian,

perkebunan, dan perikanan. Pakan dapat berbentuk tepung, butiran

kecil, atau pelet.

e.

Obat-Obatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan

Selain pakan, perlu disiapkan juga obat-obatan untuk ayam

pedaging. Obat-obatan yang digunakan sebaiknya adalah obat

yang sudah terdaftar. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Pada periode akhir masa pemeliharaan

ayam pedaging, ternak dijaga supaya tidak mengalami kecelakaan

yang mengakibatkan patah tulang atau luka memar pada kulit. 

Usaha peternakan ayam pedaging harus bebas dari penyakit-

penyakit ayam yang berbahaya dan menular seperti :

1)

Avian I

nfluenza,

2)

Newcastle Disease (ND

),

3)

Inf

ectious Laryngotracheitis,

4)

Fo

wl Cholera, Fowl Pox,

5)

Fo

wl Typhoid,

6)

Inf

ectious Bursal Disease,

7)

Mar

ek Disease,

8)

Avian M

ycoplasmosis (M.Gallisepticom),

9)

Avian Chlam

ydiosis,

10)

Avian Enc

ephalomyelitis,

11)

Sw

ollen head syndrome,

12)

Inf

ectious coryza. 

Tugas 6

Carilah dari berbagai sumber tentang bahan tanaman atau bahan lainnya

yang dapat dijadikan bahan pembuat pakan alternatif! Cobalah amati apakah

bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pakan ternak sendiri dapat

kamu peroleh di wilayah tempat tinggalmu! Berikutnya cobalah praktek

membuat pakan ternak!

Prakarya

259

Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh.

Tujuan vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular yang

disebabkan oleh virus. Pemberiannya secara teratur sangat penting

untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1)

Vaksin aktif

: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan

yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/

pasif.

2)

Vaksin inaktif

: vaksin yang mengandung virus yang telah

dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik

sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang

ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya

diberikan pada ayam yang diduga sakit.

2.

Teknik budidaya ayam pedaging

Kegiatan budidaya unggas pedaging meliputi:

a.

Penyediaan Kandang

Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam

pedaging adalah kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahan-

bahan sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan

dapat berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang juga

harus bersih. Kandang yang umum digunakan untuk memelihara

unggas pedaging adalah kandang postal. Di dalam kandang harus

dilengkapi dengan:

1)

Tempa

t makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan

umur unggas

2)

Tempa

t minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik

3)

Alas k

andang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori.

Alas koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.

4)

Pemanas

, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC

sebagai induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak

ayam. Salah penghangat kandang lampu bohlam

5)

Tempa

t bertengger, tempat ayam beristirahat

6)

Instalasi air

b.

Penyediaan Bibit

Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi

resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.

260

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

c.

Penyediaan Pakan

Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai,

tapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif

berbahan dedak, jagung, bungkil dan tepung tulang. Pakan ayam

dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam

dewasa.

d.

Pemeliharaan

1)

Pemberian Pakan

Pember

ian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase

starter

(umur 0-4 minggu) dan fase

finisher

(umur 4-6 minggu).

Tabel 3. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase starter

No.

Jenis gizi

Proporsi (%)

1

Protein

22-24

2

Lemak

2.5

3

Serat kasar

4

4

Kalsium (Ca)

1

5

Phospor (P)

0.7-0.9

6

Kalori: ME 2800-3500 Kcal

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2 [2 September 2014]

Pakan berupa pelet

Sumber:www.poultryindonesia.com

Bibit ayam

Sumber: http://ucupmandiri.

indonetwork.co.id/4577004/bibit-

ayam-kampung-super.htm

Kandang postal

Sumber: http://

agrokencana.blogspot.

com/p/ayam-arab.html

Gambar 7.10

Kandang Ayam, Bibit Ayam, dan Pakan Ayam

Prakarya

261

Tabel 4. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada

fase starter

No.

Umur

Jumlah kebutuhan

(gram/ekor)

1

Minggu pertama (umur 1-7 hari)

17

2

Minggu kedua (umur 8-14 hari)

43

3

Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)

66

4

Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)

91

Jumlah

1520

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]

Tabel 5. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase finisher

No.

Jenis gizi

Proporsi (%)

1

Protein

18.1-21.2

2

Lemak

2.5

3

Serat kasar

4.5

4

Kalsium (Ca)

1

5

Phospor (P)

0.7-0.9

6

Kalori: ME 2900-3400 Kcal

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]

Tabel 6. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada

fase finisher

No.

Umur

Jumlah kebutuhan

(gram/ekor)

1

Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)

111

2

Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)

129

3

Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)

146

4

Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya

161

Jumlah

3.829

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]

Tabel 5. Kebutuhan minum ayam pedaging

No.

Umur

Jumlah kebutuhan

(liter/hari/100 ekor)

1

Minggu pertama (umur 1-7 hari)

1.8

2

Minggu kedua (umur 8-14 hari)

3.1

3

Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)

4.5

4

Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)

7.7

5

Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)

9.5

6

Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)

10.9

7

Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)

12.7

8

Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya

14.7

Jumlah

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]

262

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan

gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan

adalah 50 gram/liter air.

2)

Pemb

erian Minum

Pember

ian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan

air dalam suatu wadah.

3)

Pengendalian P

enyakit

Pengendalian pen

yakit pada unggas pedaging dilakukan

dengan cara membersihkan kandang secara rutin, memisahkan

unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin

dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.

Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat

dilakukan adalah:

1)

Menc

egah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menye

-

babkan pen

yakit ke lokasi peternakan

2)

Melak

ukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan

terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama-hama

lainnya

3)

Melak

ukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap

kandang yang habis dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan

ternak baru ke dalamnya

4)

Menjaga kebersihan ser

ta sanitasi seluruh komplek lokasi

peternakan sehingga memenuhi syarat hygienis yang dapat

dipertanggungjawabkan

5)

Menggunak

an sistem penghapus hama baik lalu lintas

kendaraan, orang dan peralatan yang keluar masuk komplek

peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang, gudang

makanan, dan lain sebagainya

6)

Kar

yawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang

dapat menimbulkan penularan penyakit dari satu kelompok

ternak ke kelompok ternak lain

7)

Menga

tur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan

yang memungkinkan penularan suatu penyakit

8)

Memusnahk

an ayam atau bangkai ayam yang menderita

penyakit menular dan bahan-bahan yang berasal dari hewan

bersangkutan serta tidak membawanya keluar komplek

peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar

atau dikubur di bawah pengawasan dokter hewan atau petugas

setempat

Prakarya

263

9)

Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap penyakit-

pen

yakit unggas sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku dalam bidang kesehatan hewan

10)

Tidak memperjualbelik

an ayam pedaging yang dipotong selama

pengobatan antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak

tersebut dipotong setelah 7 hari dari pemberian antibiotika atau

3 hari dari pemberian hormon yang terakhir

11)

Setiap t

erjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga

penyakit menular harus segera dilaporkan kepada Dinas

Peternakan setempat. 

e.

Panen

Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen

ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik

untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen.

Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti

timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya

diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga

berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak

diberi makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di temapat

makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen

diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.

Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat

secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak

ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam

yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut.

Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22

hari atau 33 hari. Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih

menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan resiko kematian

ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah

timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah

dipanen.

Tugas 7

Kamu sudah mengetahui tentang budidaya ayam pedaging. Carilah

dari berbagai sumber tentang berbagai penyakit yang menyerang

ayam pedaging serta cara pengendaliannya!

264

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

f.

Pasca Panen

Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan

semua peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan

kandang dilakukan setelah panen.

Sekarang kamu sudah memahami budidaya ayam pedaging.

Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk

yang dihasilkan. Pemasaran merupakan bagian ujung dari suatu

wirausaha, tapi sangat menentukan keberlanjutan wirausaha.

E.

Perencanaan Wirausaha Di Budidaya Unggas

P

edaging

Kamu sudah mendapatkan pembelajaran wirausaha dan budidaya unggas

pedaging. Cobalah susun suatu rencana wirausaha di bidang budidaya ayam

pedaging! Mulai dengan membuat perencanaan dan melakukan analisis

biaya!

Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai

wirausaha, yaitu:

1.

Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan

Berdasarkan pengalaman survei pasar yang kamu lakukan pada

pembelajaran sebelumnya, kamu dapat menentukan jenis unggas yang

akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk budidaya laku

dipasaran atau produk yang kompetitornya lebih sedikit.

2.

Menentukan lokasi kandang

Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, kamu tentu sudah dapat memilih

lokasi kandang.

Tugas 8

Cobalah kamu pelajari cara beternak unggas pedaging yang biasa dilakukan di

daerah sekitarmu! Lakukan dengan melalui wawancara dengan pelaku usaha

budidaya dan observasi ke lokasi! Catatlah hasil wawancara dan observasimu!

Prakarya

265

3.

Menentukan skala usaha yang akan dibuat.

Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha

yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil kamu

dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman

dan pedoman jika suatu saat nanti kamu ingin memperbesar skala

usaha. Kamu dapat menerapkan prinsip

learning by doing

(belajar sambil

bekerja).

Selanjutn

ya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di

bidang budidaya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi dalam

usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar

skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.

Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan tidak

tetap. Biaya tetap, yang terdiri dari biaya pembuatan kandang dan pembelian

peralatan kandang, sedangkan tidak tetap terdiri biaya bibit, pakan, dan obat-

obatan.

Contoh analisis biaya usaha budidaya unggas pedaging. Jumlah biaya yang

dibutuhkan sangat tergantung skala usaha. Jadi kamu dapat mencoba

membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil serta memaksimalkan

sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggal. Contoh komponen biaya

tetap dan tidak tetap dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas

pedaging dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini. Kamu dapat menambah

jenis pengeluaaran lainnya sesuai dengan kebutuhan atau wilayah tempat

tinggalmu.

Tugas

Coba lakukan survei pasar terhadap berbagai produk budidaya unggas

pedaging di wilayah tempat tinggalmu untuk mencari informasi tentang:

1.

Jenis produk budida

ya unggas pedaging yang dipasarkan

2.

Jenis unggas pedaging y

ang paling laku di pasar

3.

Harga dag

ing unggas

4.

Jumlah daging unggas y

ang diperjualbelikan

5.

Pengemasan pr

oduk budidaya unggas pedaging

Kamu dapat menggunakan metode wawancara terhadap beberapa orang

pedagang dan pembeli yang ada di pasar yang dikunjungi.

266

Kelas XII SMA/M

A/SMK/MAK

Semest

er 2

Pengeluaran

No.

Jenis pengeluaran

Jumlah

satuan

Satuan

Harga/

satuan

Jumlah

(Rp)

Biaya tetap

1

Pembuatan

kandang

unit

2

Peralatan kandang:

Tempat makan

Tempat minum

Galon air

Lampu penerangan

Biaya tidak tetap

No.

Jenis pengeluaran

Jumlah

satuan

Satuan

Harga/

satuan

Jumlah

(Rp)

1

Bibit

2

Pakan

3

Obat-obatan

4

Vitamin

Penerimaan

No.

Jenis penerimaan

Jumlah

satuan

Satuan

Harga/

satuan

Jumlah

(Rp)

1

Penjualan unggas

2

Penjualan kotoran

unggas

F.

Praktek Menyusun Rencana Wirausaha Unggas

P

edaging

Cobalah kamu lakukan praktik wirausaha! Kamu dapat memulai dengan

mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil budidaya unggas

pedaging, Selanjutnya cobalah terlibat dalam kegiatan wirausaha. Sebagai

permulaan kamu dapat mencoba ikut memasarkan produk hasil wirausaha

yang ada di wilayah tempat tinggalmu.

Tugas 10

Lakukan secara berkelompok dengan teman sekelasmu untuk membuat

analisis biaya usaha ternak unggas pedaging.

Prakarya

267

Ketika nanti kamu sudah mulai melakukan wirausaha di bidang budidaya

ternak unggas pedaging kamu harus memahami bahwa kamu berhubungan

dengan makhluk hidup, yaitu pedaging yang dipelihara sampai panen dalam

keadaan hidup. Usaha ternak unggas pedaging sangat ditentukan oleh

kondisi unggas. Semakin bagus kondisi ayam semakin bagus harga yang

didapat, tapi sebaliknya semakin buruk kondisi ayam, maka semakin rendah

harga yang didapatkan.

Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan budidaya

yang baik agar keuntungan yang didapatkan dapat optimal. Usaha budidaya

unggas pedaging bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan sepenuh

hati dan sungguh-sungguh agar tidak mengalami kerugian.

Kamu tidak perlu takut dengan resiko karena resiko memang tidak dapat

dihindari, tapi harus dihadapi. Berikut adalah beberapa kiat untuk memulai

usaha unggas pedaging:

1.

Memperhatikan Kecenderungan Harga

Agar ayam pedaging yang dipelihara dipenen pada waktu harga jual

bagus maka waktu memulai budidaya ternak unggas pedaging perlu

diperhatikan. Rencanakanlah waktu mulai budidaya ayan pedaging

sehingga panen dapat dilakukan pada permintaan ayam pedaging

sangat tinggi, seperti hari lebaran.

2.

Kondisi Musim dan C

uaca

Kondisi cuaca sangat mempengaruhi produksi yang akan diperoleh.

Mulailah usaha budidaya ayam pedaging pada saat cuaca bagus. Sebagai

acuan kamu dapat mengikuti waktu para peternak ayam pedaging yang

sudah berpengalaman.

3.

Skala Usaha

Usaha budidaya ternak ayam pedaging sebaiknya dimulai dengan skala

usaha yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kemampuan.

Misalnya mulai dengan 1000 ekor DOC.

Tugas 11

Carilah informasi tentang cara membuat proposal rencana wirausaha.

Kemudian buatlah proposal wirausaha di bidang ternak unggas pedaging!