Halaman
236
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Prakarya
237
A. Budidaya untuk
Mencapai Ketahanan
Pangan
B. Kewirausahaan Budidaya
Unggas Pedaging
C. Mengenal Unggas
Pedaging
G. Perencanaan
Wirausaha di Bidang
Budidaya Unggas
Pedaging
BUDIDAYA
238
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
A.
Budidaya untuk
Mencapai Ketahanan
Pangan
B.
Kewirausahaan
Budidaya Unggas
Pedaging
C.
Mengenal Unggas
Pedaging
D.
Budidaya Unggas
Pedaging
Wirausaha
Produk Budidaya
Unggas Pedaging
Pr
oduk Hasil Budidaya
Unggas Pedaging
F
.
Praktek Usaha
Unggas Pedaging
G
. Perencanaan
Wirausaha di Bidang
Budidaya Unggas
Pedaging
Peta Materi
Prakarya
239
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
•
Memahami peran usaha budidaya untuk mencapai ketahanan pangan
•
Memahami jenis dan ciri-ciri unggas
•
Mengindentifikasi jenis-jenis unggas pedaging yang ada di wilayah setempat
berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
•
Memahami teknik budidaya unggas pedaging dan produk budidaya yang
dihasilkan
•
Mempraktikan budidaya unggas pedaging
•
Membuat rencana wirausaha budidaya unggas pedaging berdasarkan sumber
daya yang di wilayah sekitar
•
Mempraktikan wirausaha di bidang ternak unggas pedaging
BAB VII
Wirausaha Produk-Produk
Budidaya Ternak Unggas Pedaging
Tujuan Pembelajaran
240
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
A.
Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan
Indonesia adalah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan
pangan pun tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan menjadi persoalan
penting bagi Bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan akan meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan
secara serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat
terwujud.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan bahwa
ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah
tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang
cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama
dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan pangan dalam jumlah yang
cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan
yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat.
Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi maka
pangan harus harus tersedia dan terdistribusi dengan baik dari produsen
hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama untuk
ketercapaian ketahanan pangan.
Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi
pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan
produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan
yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi
sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat
diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek
pemasaran.
Bahan pangan penting selain mak
anan pokok sumber karbohidrat adalah
ikan, daging, telur, dan susu yang merupakan sumber protein hewani bagi
manusia. Total jumlah bahan pangan sumber protein hewani yang dikonsumsi
masyarakat masih berfluktuasi pada 2011-2013. Salah satu faktor yang
mempengaruhi jumlah bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat
adalah ketersediaan dan harga bahan pangan. Harga bahan pangan akan
semakin mahal jika ketersediaan semakin terbatas. Konsumsi protein hewani
dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang tubuh dan
kecerdasan manusia, terutama anak-anak.
Tabel 1. Konsumsi per kapita (g) bahan pangan
sumber protein hewani
Jenis bahan
pangan
Tahun
2011
2012
2013
Ikan
7.84
7.67
7.45
Daging
2.76
3.17
2.43
Telur dan susu
3.16
2.98
3.08
Jumlah
13.75
13.81
12.95
Sumber: BPS, 2014
Prakarya
241
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil
hasilnya. Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau
ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya.
Budidaya ternak adalah satu usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan.
Salah satu usaha budidaya peternakan adalah budidaya ternak unggas
pedaging atau petelur yang ditujukan untuk memproduksi daging atau
telur serta produk sekunder lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat. Usaha budidaya ternak unggas yang intensif sangat diperlukan
untuk meningkatkan produksi pangan daging dan telur.
B.
Kewirausahaan Bidang Budidaya Unggas
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa pangan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen
dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber
daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya mampu
memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.
Pemenuhan kebutuhan pangan dengan cara memproduksi pangan sendiri
adalah lebih penting daripada hanya mengimpor pangan dari negara asing.
Usaha memproduksi pangan sendiri telah membuka peluang berwirausaha
bidang budidaya. Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging
sangat besar karena daging adalah pangan pokok sebagai salah sumber
utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat.
Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar.
Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha
meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu
usaha untuk memproduksi pangan, khususnya daging.
Sebagai contoh, konsumsi daging ayam pada tahun 2012 mencapai 53%
dari konsumsi daging di Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari sapi,
domba, kelinci, dan ternak lainnya. Konsumsi daging diperkirakan akan terus
Tugas 1
Sumber protein tidak hanya bahan pangan hewani, seperti daging dan telur,
tapi juga sumber protein nabati. Cobalah kamu cari dari berbagai sumber
kelebihan dan kekurangan protein hewani dibandingkan dengan protein
nabati!
242
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan
konsumsi daging unggas juga didorong oleh harga daging unggas yang lebih
terjangkau, disukai konsumen semua umur, mudah didapat, penyerbarannya
mencakup seluruh wilayah Indonesia, serta dapat diolah menjadi berbagai
jenis makanan.
Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging sangat besar
karena kebutuhan daging unggas untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat
tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas
pedaging sangat menarik. Agar kamu dapat melakukan wirausaha di bidang
usaha ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu kamu harus mengenal
jenis unggas dan teknik budidaya unggas pedaging.
Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran
produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu
harus memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan.
Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk
yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah
produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan
dapat diterima oleh pasar, buatlah produk budidaya yang kamu hasilkan lebih
baik dari produk sejenis yang sudah ada, misalnya dari sisi kebersihan produk
budidaya.
Perlu kamu perhatikan bahwa produk budidaya unggas pedaging berfungsi
sebagai pangan. Dalam proses produksi yang dilakukan harus mengacu pada
cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat menghasilkan pangan yang
sehat dan higienis.
Dalam pembelajaran di kelas X dan kelas XI kamu sudah mendapatkan
pembelajaran tentang sikap dalam berwirausaha. Pengamalan sikap-sikap
tersebut akan mendorong keberhasilan wirausaha yang dilakukan.
Prakarya
243
C.
Mengenal Unggas Pedaging
1.
Jenis-jenis unggas pedaging
Cobalah perhatikan lingkungan di sekitarmu! Unggas apakah sajakah
yang kamu temui? Hewan unggas merupakan sumber protein dan
lemak untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Unggas adalah hewan
ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki yang bersisik.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-
burungan. Ciri-ciri lain dari unggas adalah memiliki sayap dan paruh
serta bulu pada tubuh permukaan tubuhnya. Berdasarkan produk yang
dihasilkan, unggas dibagi menjadi unggas pedaging, unggas petelur,
serta unggas pedaging-petelur.
Tugas 2
1.
Cobalah lakukan observasi di wilayah tempat tinggalmu! Apakah sudah ada
y
ang melakukan budidaya unggas? Jika sudah ada, lanjutkan pengamatan
untuk mengetahui jenis unggas pedaging yang dibudidayakan!
2.
Lakuk
anlah survei pasar pada produk hasil budidaya unggas pedaging!
Amatilah produk unggas pedaging yang dijual di pasar. Kamu juga dapat
melakukan survei dengan mewawancarai konsumen, seperti Ibu rumah
tangga. Tanyakan pada mereka tentang produk unggas pedaging yang
mereka sukai, misal dari sisi kebersihan produk unggas pedaging yang
mereka harapkan. Selanjutnya, coba kamu pikirkan bagaimana membuat
produk unggas pedaging yang akan kamu hasilkan lebih disukai oleh
konsumen!
3.
Pelajar
ilah melalui berbagai sumber tentang prinsip budidaya ternak untuk
menghasilkan pangan sehat dan higienis! Carilah berbagai peraturan
perundangan tentang budidaya ternak/unggas!
4.
Pelajar
ilah kembali sikap-sikap yang menentukan berwirausaha! Sikap
sosial yang mendorong keberhasilan wirausaha antara lain: jujur,
percaya diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam
wirausaha perlu ditumbuhkan dalam diri sendiri.
5.
Cobalah k
amu pikirkan dan diskusikan dengan teman-teman sekelas
mengenai peluang wirausaha budidaya ternak unggas pedaging.
Lakukanlah secara berkelompok! Bahaslah peluang tantangan wirausaha
ternak unggas pedaging di daerah sekitarmu! Tumbuhkanlah motivasi
internal dan kepeduliaan terhadap lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk budidaya dan wirausaha di bidang ternak
unggas pedaging!
244
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Jenis unggas pedaging sama dengan unggas petelur. Cobalah kamu
amati jenis-jenis unggas pedaging apa saja yang ada di sekitar? Amati
ciri-ciri unggas yang ada di sekitarmu!
Unggas pedaging adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan
daging. Jenis unggas pedaging antara lain adalah ayam, bebek/itik,
enthog, angsa, dan burung puyuh.
Tugas 3
1.
Catatlah jenis-jenis unggas pedaging yang ada di sekitarmu!
2.
Car
ilah dari berbagai sumber tentang ciri-ciri masing-masing unggas!
Gambar 7.1
Berbagai jenis unggas pedaging
Ayam
Burung puyuh
Entok
Sumber: http://far71.wordpress.com/2011/08/28/
fakta-itik/
Itik
Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.
php/subblog/read/2014/2768/Stok-Daging-
Bebek-Kosong/2579
Prakarya
245
a.
Ayam
Ayam adalah jenis unggas pedaging yang paling diminati oleh
masyarakat. Ayam pedaging memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ukuran
badan besar, pertumbuhan cepat, berdaging, memiliki temperamen
tenang dan lamban, serta kaki berbulu. Jenis ayam pedaging terdiri
dari ayam ras pedaging (Broiler), ayam ras petelur afkir, ayam jantan
ras petelur, ayam induk petelur, ayam induk pedaging, dan ayam
bukan ras.
b.
Ayam Bukan Ras
Ayam bukan ras disebut juga ayam kampung yang tersebar di
wilayah Indonesia sehingga namanya memakai nama suatu daerah,
misal ayam kedu, ayam nunukan, atau ayam sentul. Ayam kampung
merupakan hasil domestifikasi ayam hutan.
c.
Ayam Ras Pedaging (
Broiler
)
Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak dikon
-
sumsi oleh masyar
akat. Ayam ras pedaging memiliki jaringan ikat
yang lunak dan berwarna putih. Ayam ini dipelihara selama 5-7
minggu lalu dipotong. Ukuran ayam ras pedaging berkisar antara
1.3-1.5 kg/ekor.
d.
Ayam Ras Petelur Afkir
Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah habis
masa bertelurnya. Ayam ras afkir petelur berumur sekitar 20 bulan
dengan berat 2.0-2.5 kg/ekor. Kepadatan jaringan ikat ayam ini
tergolong baik, namun memiliki kualitas daging yang rendah karena
kandungan lemak yang tinggi. Ayam ras petelur dapat berasal dari
tipe ringan atau tipe medium.
e.
Ayam Jantan Ras Petelur
Jenis ayam jantan ras petelur adalah ayam petelur yang berkelamin
jantan. Ayam jantan ras petelur dipelihara utnuk diambil dagingnya.
Harga bibit ayam jangan ras petelur lebih murah dan petumbuhannya
tergolong cepat.
f.
Ayam Induk Petelur
Ayam induk petelur adalah ayam ras betina dan jantan penghasil
telur bibit untuk ditetaskan menjadi bibit ayam. Karkas yang
dihasilkan oleh ayam induk petelur keras, kulit kuat, mengandung
banyak lemak di bawah kulit.
246
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
g.
Ayam Induk Pedaging
Ayam induk pedaging adalah ayam induk yang menghasilkan telur
untuk ditetaskan menjadi ayam pedaging. Ayam ini terdiri atas
ayam induk betina dan ayam induk jantan. Ayam induk pedaging
mengandung banyak lemak di bawah kulit.
h.
Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki memiliki
pertumbuhan yang cepat dan badan berukuran besar. Terdapat tiga
jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat, yaitu: itik Alabio, itik
Mojosari, itik Bali, dan entok
i.
Itik alabio
Itik alabio yang dijadikan pedaging dapat berkelamin betina atau
jantan.
Berat badan dewasa untuk betina adalah 1.4 kg dan jantan
1.5 kg.
j.
Itik Mojosari
Itik pedaging Mojosari dapat berkelamin jantan atau betina. Berat
badan itik dewasa dapat mencapai 1.4-1.5 kg
k.
Itik Bali
Itik Bali memiliki leher lebih pendek. Bobot itik Bali jantan dan betina
dapat mencapai 1.5 kg.
l.
Itik Manila (Entok)
Entok ditandai oleh gerakan yang lamban, posisi badan mendatar,
sayap lebar sehingga dapat terbang. Entok memililki berat badan
yang mencapai 4 kg.
m.
Burung Puyuh
Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial
untuk diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh
memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih.
Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk.
2.
Mengenal Produk Budidaya Ternak Unggas Pedaging
Budidaya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk meng
-
hasilkan pr
oduk budidaya ternak berupa daging sehingga dikenal daging
ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.
Prakarya
247
Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara
digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan
cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan
makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan
baku adalah sosis, nugget, burger, dan rolade.
Gambar 7.2
Daging sebagai produk utama dari unggas budidaya unggas pedaging
Daging itik
Sumber: http://www.bebeja.com/tingkatkan-kualitas-
daging-itik-afkir/
Daging puyuh
Sumber:
Daging ayam
Sumber: Cybex.deptan.go.id
248
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budidaya ayam
pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam
setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ
dalam, sedangkan non karkas (offal) adalah bagian tubuh ayam yang
layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya
dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk.
Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:
a.
Ay
am utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki,
darah, bulu, dan organ dalamnya
b.
ay
am potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh
ayam.
c.
Ay
am tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya,
seperti ayam fillet dan ayam giling fillet. Harga ayam yang difillet dan
digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.
Gambar 7.3
Bentuk-bentuk produk ayam pedaging
Ayam tanpa tulang
Sumber:
Ayam utuh
Sumber:
Ayam potong bagian sayap
Sumber: www.afco.co.id
Prakarya
249
Potongan ayam terdiri terdiri atas:
a.
Kepala: nilai ekonomis bag
ian kepala rendah. banyak digunakan
untuk membuat hidangan di restoran, misalnya
soup
.
b.
Sa
yap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian
sayap, lebih banyak mengandung tulang daripada daging, namun
harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat disukai
oleh konsumen
c.
Dada: ter
diri atas dada tanpa tulang dan fillet serta kandungan
proteinnya sangat tinggi. Bagian fillet lebih mahal daripada dada
tanpa tulang.
d.
Paha: t
erdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh
konsumen
e.
Kak
i: banyak digunakan untuk membuat soup
f.
Punggung: bag
ian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga
cocok untuk dijadikan soup atau bahan pembuat kaldu untuk
dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian
tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau
bagian kepala.
Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam pedaging,
seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua
jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama
atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah
berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk
organic.
Sumber: http://www.recipetips.com/kitchen-tips/t--1089/cutting-up-chicken.asp
Gambar 7.4
Berbagai potongan ayam pedaging
250
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
3.
Mensyukuri Keberagaman Produk Budidaya dan
W
irausaha di Bidang Unggas Pedaging Sebagai
Anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa
Daging yang berasal dari unggas pedaging merupakan sumber protein
dan lemak hewani yang lebih murah dan mudah didapatkan. Berbagai
jenis unggas pedaging hidup di sekitar kita. Secara alami unggas pedaging
untuk berkembang biak dengan telur. Dengan membudidayakannya,
unggas akan menghasilkan daging yang lebih banyak. Semua adalah
rahmat dari Yang Mahakuasa kepada manusia sehingga sudah seharus
manusia mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.
Sumber: www.afco.co.id
Sumber: http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/
cybermed/detail.
Sumber: www.afco.co.id
Sumber: http://optinisstic.blogspot.com/2012/05/
kolesterol-kolesterol-dan-makanan.html
Gambar 7.5
Berbagai produk sampingan ayam pedaging yang layak dikonsumsi
Prakarya
251
D.
Budidaya Unggas Pedaging
Budidaya unggas pedaging merupakan usaha pengelolaan sumber daya
hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya
unggas pedaging dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan
mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas
pedaging serta teknik budidaya unggas pedaging.
1.
Sarana dan Peralatan
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging
terdiri dari kandang, peralatan dalam kandang, bibit ayam, pakan, obat-
obatan, serta vitamin.
a.
Kandang
Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi
ternak dari iklim buruk, seperti hujan, panas, dan angin. Kandang
memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas
karena unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan
lebih efisien. Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan
pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit
unggas. Fungsi kandang sangat ditentukan oleh cara memelihara
hewan unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1)
Pemelihar
aan secara ekstensif: unggas dipelihara dengan cara
dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja sehingga
kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tidur di malam
hari dan bertelur untuk unggas petelur.
2)
Pemelihar
aan secara semi intensif: unggas dipelihara dengan cara
dilepas dan dikandangkan sehingga sebagian pakan disediakan
oleh peternak dan sebagian lagi dicari sendiri oleh unggas.
Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan bertelur serta
tempat makan.
3)
Pemelihar
aan secara intensif: pemeliharaan unggas dengan cara
dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan
unggas dipenuhi peternak. Kandang berfungsi sebagai tempat
istirahat, makan dan minum, berterlur, serta tempat pengobatan.
Semua aktivitas unggas yang dipelihara secara intensif dilakukan
dalam kandang.
Kandang juga ditujukan untuk memberikan tempat tinggal yang
nyaman bagi unggas untuk tumbuh dan berkembang serta bertelur.
Kandang memudahkan pemeliharaan unggas, seperti memberikan
pakan dan obat-obatan.
252
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Dalam budidaya ayam pedaging pemilihan lokasi harus dilakukan
sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam pedaging
adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan
bersifat menetap.
Kandang dapat dibuat dengan bahan yang murah, seperti kayu dan
bambu, namun harus kuat. Syarat kandang untuk unggas pedaging
adalah:
1)
Temper
atur kandang berkisar antara 32,2–35°C,
2)
Kelembaban udara ber
kisar antara 60–70%,
3)
Tersedia lampu pener
angan dan atau pemanasan kandang
4)
Mendapa
t sinar matahari pagi yang cukup
5)
Memilik
i sirkulasi udara yang baik
6)
Kandang harus bersih
7)
Memilik
i kontruksi yang kuat
8)
Memilik
i wadah pakan, minum, dan obat-obatan
Menurut sistemnya kandang dapat dikelompokkan menjadi:
1)
Kandang ba
ttery, yaitu kandang yang berbentuk kotak dan
bersambungan antara satu dengan yang lainnya, dapat
bertingkat atau satu tingkat saja. Keuntungan kandang battery
adalah dapat menghindari kanibalisme di antara unggas,
menghemat pakan, dan mengurangi penularan penyakit,
sedangkan kelemahannya adalah diperlukan biaya yang tinggi
untuk membangun kandang dan ayam kurang bergerak
2)
Kandang
postal, yaitu kandang berlantai rapat dan biasanya
menggunakan litter. Keuntungan kandang postal adalah mudah
dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah litter harus sering
diganti dan tingkat kanibalisme yang tinggi serta sulit mengawasi
kesehatan individu unggas.
Sistem kandang berdasarkan bangunannya terdiri diri:
1)
Sist
em
Litter
Kandang sist
em
litter
adalah kandang memiliki alas lantai yang
berfungsi untuk menyerap air. Bahan liter dapat digunakan
adalah sekam, potongan jerami, atau ampas tebu.
2)
Sistem S
angkar
Kandang dibua
t berbentuk kurungan. Kadang-kadang jika
diperlukan dibuat bertingkat.
Prakarya
253
3)
Sistem Umbaran
Kandang umbar
an adalah kandang yang dilengkapi dengan
umbaran.
Jenis kandang berdasarkan alas lantainya (
litter
) dibagi menjadi tiga
yaitu:
1)
Kandang dengan lan
tai
litter
, kandang ini dibuat dengan lantai
yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi. Kandang dengan
lantai liter diterapkan pada kandang sistem koloni
2)
Kandang dengan lan
tai kolong berlubang, memiliki lantai yang
terbuat dari kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya.
Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam
dan langsung ke tempat penampungan
Gambar 7.6
Sistem kandang ayam
Kandang sangkar
Sumber: kandangumbaran.blogspot.com
Kandang umbaran
Sumber:ternakabbas.blogspot.com
Kandang liter
Sumber: www.central-bangkok-fam.com
254
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
3)
Kandang dengan lantai campuran
litter
dengan kolong ber
-
lubang, dengan per
bandingan 40% luas lantai kandang untuk
alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri
atas 30% di kanan dan 30% di kiri).
Berdasarkan jumlah unggas yang menempati, kandang
dikelompokkan menjadi:
1)
Kandang tunggal (k
andang individual): satu kandang ditempati
oleh satu ekor
2)
Kandang ganda: sa
tu kandang ditempati oleh 2-10 ekor
3)
Kandang koloni, sa
tu kandang untuk banyak ayam kandang
Kandang koloni banyak digunakan dalam budidaya unggas
pedaging secara komersial.
Sumber: http://ditjennak.pertanian.go.id/berita-252-cara-aman-tangani-litter-unggas.html
Gambar 7.7
Liter untuk perlengkapan kandang ayam pedaging
Tugas 4
Cobalah kamu amati bagaimanakah kandang yang digunakan dalam budidaya
unggas pedaging yang di wilayah sekitar tempat tinggalmu! Lakukan secara
berkelompok dan catat hasil pengamatanmu!
Prakarya
255
b.
Peralatan Lainnya
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini:
1)
Tempa
t Bertengger
Tempa
t bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat
2)
Tempa
t Makan, Minum dan Grit
Tempa
t makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang
cukup. Dapat terbuat dari bambu, alumunium atau bahan
lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
Sumber: http://www.indonetwork.co.id/bioplast_unggul/prod
Gambar 7.8
Peralatan yang harus ada dalam kandang ayam
Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.php/subblog/read/2014/2821/Pengusaha-
Unggas-Mengeluh-Minta-Pemerintah-Tekan-Harga-DOC-Ayam/2829
Gambar 7.9
Day old chicken
(bibit ayam pedaging)
256
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
c.
Bibit
Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit
unggas. Misal untuk ayam, bibit yang digunakan yang digunakan
disebut DOC (
Day Old Chicken
)/ayam umur sehari. Bibit unggas
pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar
yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat
badan minimal 37 g/ekor untuk ayam.
Bibit unggas
pedaging y
ang dipelihara harus bebas dari penyakit
unggas, misalnya
Avian Influenza, Newcastle Disease
(ND)
, Infectious
Laryngotracheitis, Fowl Cholera, Fowl Fox, Fowl Typhoid, Infectious
Bursal Disease, Marek Disease, Avian Mycoplasmosis (M. Gallisepticum),
Avian Chlamydiosis, Avian Encephalomyelitis, Swollen Head Syndrome,
dan
Infectious Coryza.
Persyaratan bibit DOC lainnya adalah:
1.
Anak a
yam (DOC ) berasal dari induk yang
sehat
2.
Bulu tampak halus dan penuh serta baik
per
tumbuhannya
3.
Tidak t
erdapat kecacatan pada tubuhnya
4.
Anak a
yam mempunyai nafsu makan yang
baik
5.
Ukur
an badan normal, yaitu mempunyai
berat badan antara 35-40 gram
6.
Tidak ada tinja di dubur
nya
Tugas 5
Kamu perlu mengenal gejala berbagai penyakit pada ternak unggas
sehingga memudahkan mengenali unggas yang sehat dan yang sakit.
Cobalah cari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan serta cara
pengendaliaannya! Lengkapi jhasil pengamatana dengan foto dan gambar
gejala yang dialami oleh unggas yang sakit!
Prakarya
257
d.
Pakan
Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung
nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang
baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga
dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.
Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan
sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu
pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-
3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan
mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam.
Tabel 1. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode starter
Bahan
Nilai
Satuan
Kadar air
Maksimum 14
%
Protein kasar
Minimum 19.0
%
Lemak kasar
Maksimum 7.4
%
Serat kasar
Maksimum 6
%
Abu
Maksimu 8
%
Kalsium (Ca)
0.9-1.2
%
Phospor (P) total
0.6-1.0
%
Energi termetabolis
Minimum 2900
Kkal/kg
Aflatoksin
Maksimum 50
μg/kg
Lisin
Minimum 1.10
%
metionin
Minimum 0.4
%
Metionin + sistein
Minimum 0.6
%
Tabel 2. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode finisher
Bahan
Nilai
Satuan
Kadar air
Maksimum 14
%
Protein kasar
Minimum 18.0
%
Lemak kasar
Maksimum 8
%
Serat kasar
Maksimum 6
%
Abu
Maksimu 8
%
Kalsium (Ca)
0.9-1.2
%
Phospor (P) total
0.6-1.0
%
Energi termetabolis
Minimum 2900
Kkal/kg
Aflatoksin
Maksimum 50
μg/kg
Lisin
Minimum 0.9
%
metionin
Minimum 0.3
%
Metionin + sistein
Minimum 0.5
%
258
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Bahan baku pakan boleh menggunakan bahan-bahan lokal atau
impor Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak
unggas antara lain: dedak padi, gabah, biji jagung, bungkil kedelai,
biji sorgum, tepung ikan, atau bahan-bahan sisa limbah pertanian,
perkebunan, dan perikanan. Pakan dapat berbentuk tepung, butiran
kecil, atau pelet.
e.
Obat-Obatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Selain pakan, perlu disiapkan juga obat-obatan untuk ayam
pedaging. Obat-obatan yang digunakan sebaiknya adalah obat
yang sudah terdaftar. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pada periode akhir masa pemeliharaan
ayam pedaging, ternak dijaga supaya tidak mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan patah tulang atau luka memar pada kulit.
Usaha peternakan ayam pedaging harus bebas dari penyakit-
penyakit ayam yang berbahaya dan menular seperti :
1)
Avian I
nfluenza,
2)
Newcastle Disease (ND
),
3)
Inf
ectious Laryngotracheitis,
4)
Fo
wl Cholera, Fowl Pox,
5)
Fo
wl Typhoid,
6)
Inf
ectious Bursal Disease,
7)
Mar
ek Disease,
8)
Avian M
ycoplasmosis (M.Gallisepticom),
9)
Avian Chlam
ydiosis,
10)
Avian Enc
ephalomyelitis,
11)
Sw
ollen head syndrome,
12)
Inf
ectious coryza.
Tugas 6
Carilah dari berbagai sumber tentang bahan tanaman atau bahan lainnya
yang dapat dijadikan bahan pembuat pakan alternatif! Cobalah amati apakah
bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pakan ternak sendiri dapat
kamu peroleh di wilayah tempat tinggalmu! Berikutnya cobalah praktek
membuat pakan ternak!
Prakarya
259
Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh.
Tujuan vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular yang
disebabkan oleh virus. Pemberiannya secara teratur sangat penting
untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1)
Vaksin aktif
: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan
yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/
pasif.
2)
Vaksin inaktif
: vaksin yang mengandung virus yang telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik
sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang
ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya
diberikan pada ayam yang diduga sakit.
2.
Teknik budidaya ayam pedaging
Kegiatan budidaya unggas pedaging meliputi:
a.
Penyediaan Kandang
Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam
pedaging adalah kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahan-
bahan sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan
dapat berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang juga
harus bersih. Kandang yang umum digunakan untuk memelihara
unggas pedaging adalah kandang postal. Di dalam kandang harus
dilengkapi dengan:
1)
Tempa
t makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan
umur unggas
2)
Tempa
t minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik
3)
Alas k
andang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori.
Alas koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.
4)
Pemanas
, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC
sebagai induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak
ayam. Salah penghangat kandang lampu bohlam
5)
Tempa
t bertengger, tempat ayam beristirahat
6)
Instalasi air
b.
Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi
resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.
260
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
c.
Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai,
tapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif
berbahan dedak, jagung, bungkil dan tepung tulang. Pakan ayam
dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam
dewasa.
d.
Pemeliharaan
1)
Pemberian Pakan
Pember
ian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase
starter
(umur 0-4 minggu) dan fase
finisher
(umur 4-6 minggu).
Tabel 3. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase starter
No.
Jenis gizi
Proporsi (%)
1
Protein
22-24
2
Lemak
2.5
3
Serat kasar
4
4
Kalsium (Ca)
1
5
Phospor (P)
0.7-0.9
6
Kalori: ME 2800-3500 Kcal
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2 [2 September 2014]
Pakan berupa pelet
Sumber:www.poultryindonesia.com
Bibit ayam
Sumber: http://ucupmandiri.
indonetwork.co.id/4577004/bibit-
ayam-kampung-super.htm
Kandang postal
Sumber: http://
agrokencana.blogspot.
com/p/ayam-arab.html
Gambar 7.10
Kandang Ayam, Bibit Ayam, dan Pakan Ayam
Prakarya
261
Tabel 4. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada
fase starter
No.
Umur
Jumlah kebutuhan
(gram/ekor)
1
Minggu pertama (umur 1-7 hari)
17
2
Minggu kedua (umur 8-14 hari)
43
3
Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)
66
4
Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)
91
Jumlah
1520
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
Tabel 5. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase finisher
No.
Jenis gizi
Proporsi (%)
1
Protein
18.1-21.2
2
Lemak
2.5
3
Serat kasar
4.5
4
Kalsium (Ca)
1
5
Phospor (P)
0.7-0.9
6
Kalori: ME 2900-3400 Kcal
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
Tabel 6. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada
fase finisher
No.
Umur
Jumlah kebutuhan
(gram/ekor)
1
Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)
111
2
Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)
129
3
Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)
146
4
Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya
161
Jumlah
3.829
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
Tabel 5. Kebutuhan minum ayam pedaging
No.
Umur
Jumlah kebutuhan
(liter/hari/100 ekor)
1
Minggu pertama (umur 1-7 hari)
1.8
2
Minggu kedua (umur 8-14 hari)
3.1
3
Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)
4.5
4
Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)
7.7
5
Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)
9.5
6
Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)
10.9
7
Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)
12.7
8
Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya
14.7
Jumlah
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
262
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan
gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan
adalah 50 gram/liter air.
2)
Pemb
erian Minum
Pember
ian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan
air dalam suatu wadah.
3)
Pengendalian P
enyakit
Pengendalian pen
yakit pada unggas pedaging dilakukan
dengan cara membersihkan kandang secara rutin, memisahkan
unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin
dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.
Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat
dilakukan adalah:
1)
Menc
egah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menye
-
babkan pen
yakit ke lokasi peternakan
2)
Melak
ukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan
terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama-hama
lainnya
3)
Melak
ukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap
kandang yang habis dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan
ternak baru ke dalamnya
4)
Menjaga kebersihan ser
ta sanitasi seluruh komplek lokasi
peternakan sehingga memenuhi syarat hygienis yang dapat
dipertanggungjawabkan
5)
Menggunak
an sistem penghapus hama baik lalu lintas
kendaraan, orang dan peralatan yang keluar masuk komplek
peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang, gudang
makanan, dan lain sebagainya
6)
Kar
yawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang
dapat menimbulkan penularan penyakit dari satu kelompok
ternak ke kelompok ternak lain
7)
Menga
tur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan
yang memungkinkan penularan suatu penyakit
8)
Memusnahk
an ayam atau bangkai ayam yang menderita
penyakit menular dan bahan-bahan yang berasal dari hewan
bersangkutan serta tidak membawanya keluar komplek
peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar
atau dikubur di bawah pengawasan dokter hewan atau petugas
setempat
Prakarya
263
9)
Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap penyakit-
pen
yakit unggas sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku dalam bidang kesehatan hewan
10)
Tidak memperjualbelik
an ayam pedaging yang dipotong selama
pengobatan antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak
tersebut dipotong setelah 7 hari dari pemberian antibiotika atau
3 hari dari pemberian hormon yang terakhir
11)
Setiap t
erjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga
penyakit menular harus segera dilaporkan kepada Dinas
Peternakan setempat.
e.
Panen
Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen
ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen.
Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti
timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya
diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga
berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak
diberi makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di temapat
makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen
diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.
Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat
secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam
yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut.
Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22
hari atau 33 hari. Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih
menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan resiko kematian
ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah
timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah
dipanen.
Tugas 7
Kamu sudah mengetahui tentang budidaya ayam pedaging. Carilah
dari berbagai sumber tentang berbagai penyakit yang menyerang
ayam pedaging serta cara pengendaliannya!
264
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
f.
Pasca Panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan
semua peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan
kandang dilakukan setelah panen.
Sekarang kamu sudah memahami budidaya ayam pedaging.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk
yang dihasilkan. Pemasaran merupakan bagian ujung dari suatu
wirausaha, tapi sangat menentukan keberlanjutan wirausaha.
E.
Perencanaan Wirausaha Di Budidaya Unggas
P
edaging
Kamu sudah mendapatkan pembelajaran wirausaha dan budidaya unggas
pedaging. Cobalah susun suatu rencana wirausaha di bidang budidaya ayam
pedaging! Mulai dengan membuat perencanaan dan melakukan analisis
biaya!
Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai
wirausaha, yaitu:
1.
Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan
Berdasarkan pengalaman survei pasar yang kamu lakukan pada
pembelajaran sebelumnya, kamu dapat menentukan jenis unggas yang
akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk budidaya laku
dipasaran atau produk yang kompetitornya lebih sedikit.
2.
Menentukan lokasi kandang
Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, kamu tentu sudah dapat memilih
lokasi kandang.
Tugas 8
Cobalah kamu pelajari cara beternak unggas pedaging yang biasa dilakukan di
daerah sekitarmu! Lakukan dengan melalui wawancara dengan pelaku usaha
budidaya dan observasi ke lokasi! Catatlah hasil wawancara dan observasimu!
Prakarya
265
3.
Menentukan skala usaha yang akan dibuat.
Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha
yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil kamu
dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman
dan pedoman jika suatu saat nanti kamu ingin memperbesar skala
usaha. Kamu dapat menerapkan prinsip
learning by doing
(belajar sambil
bekerja).
Selanjutn
ya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di
bidang budidaya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi dalam
usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar
skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.
Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan tidak
tetap. Biaya tetap, yang terdiri dari biaya pembuatan kandang dan pembelian
peralatan kandang, sedangkan tidak tetap terdiri biaya bibit, pakan, dan obat-
obatan.
Contoh analisis biaya usaha budidaya unggas pedaging. Jumlah biaya yang
dibutuhkan sangat tergantung skala usaha. Jadi kamu dapat mencoba
membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil serta memaksimalkan
sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggal. Contoh komponen biaya
tetap dan tidak tetap dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas
pedaging dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini. Kamu dapat menambah
jenis pengeluaaran lainnya sesuai dengan kebutuhan atau wilayah tempat
tinggalmu.
Tugas
Coba lakukan survei pasar terhadap berbagai produk budidaya unggas
pedaging di wilayah tempat tinggalmu untuk mencari informasi tentang:
1.
Jenis produk budida
ya unggas pedaging yang dipasarkan
2.
Jenis unggas pedaging y
ang paling laku di pasar
3.
Harga dag
ing unggas
4.
Jumlah daging unggas y
ang diperjualbelikan
5.
Pengemasan pr
oduk budidaya unggas pedaging
Kamu dapat menggunakan metode wawancara terhadap beberapa orang
pedagang dan pembeli yang ada di pasar yang dikunjungi.
266
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Pengeluaran
No.
Jenis pengeluaran
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah
(Rp)
Biaya tetap
1
Pembuatan
kandang
unit
2
Peralatan kandang:
Tempat makan
Tempat minum
Galon air
Lampu penerangan
Biaya tidak tetap
No.
Jenis pengeluaran
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah
(Rp)
1
Bibit
2
Pakan
3
Obat-obatan
4
Vitamin
Penerimaan
No.
Jenis penerimaan
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah
(Rp)
1
Penjualan unggas
2
Penjualan kotoran
unggas
F.
Praktek Menyusun Rencana Wirausaha Unggas
P
edaging
Cobalah kamu lakukan praktik wirausaha! Kamu dapat memulai dengan
mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil budidaya unggas
pedaging, Selanjutnya cobalah terlibat dalam kegiatan wirausaha. Sebagai
permulaan kamu dapat mencoba ikut memasarkan produk hasil wirausaha
yang ada di wilayah tempat tinggalmu.
Tugas 10
Lakukan secara berkelompok dengan teman sekelasmu untuk membuat
analisis biaya usaha ternak unggas pedaging.
Prakarya
267
Ketika nanti kamu sudah mulai melakukan wirausaha di bidang budidaya
ternak unggas pedaging kamu harus memahami bahwa kamu berhubungan
dengan makhluk hidup, yaitu pedaging yang dipelihara sampai panen dalam
keadaan hidup. Usaha ternak unggas pedaging sangat ditentukan oleh
kondisi unggas. Semakin bagus kondisi ayam semakin bagus harga yang
didapat, tapi sebaliknya semakin buruk kondisi ayam, maka semakin rendah
harga yang didapatkan.
Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan budidaya
yang baik agar keuntungan yang didapatkan dapat optimal. Usaha budidaya
unggas pedaging bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan sepenuh
hati dan sungguh-sungguh agar tidak mengalami kerugian.
Kamu tidak perlu takut dengan resiko karena resiko memang tidak dapat
dihindari, tapi harus dihadapi. Berikut adalah beberapa kiat untuk memulai
usaha unggas pedaging:
1.
Memperhatikan Kecenderungan Harga
Agar ayam pedaging yang dipelihara dipenen pada waktu harga jual
bagus maka waktu memulai budidaya ternak unggas pedaging perlu
diperhatikan. Rencanakanlah waktu mulai budidaya ayan pedaging
sehingga panen dapat dilakukan pada permintaan ayam pedaging
sangat tinggi, seperti hari lebaran.
2.
Kondisi Musim dan C
uaca
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi produksi yang akan diperoleh.
Mulailah usaha budidaya ayam pedaging pada saat cuaca bagus. Sebagai
acuan kamu dapat mengikuti waktu para peternak ayam pedaging yang
sudah berpengalaman.
3.
Skala Usaha
Usaha budidaya ternak ayam pedaging sebaiknya dimulai dengan skala
usaha yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kemampuan.
Misalnya mulai dengan 1000 ekor DOC.
Tugas 11
Carilah informasi tentang cara membuat proposal rencana wirausaha.
Kemudian buatlah proposal wirausaha di bidang ternak unggas pedaging!